21 Mei 2012

Syair Tak Bernyawa



Pada saat akal berhenti bicara
Langit selalu memberiku hayalan
Hayalan tak berujung

Pada saat hati berhenti bergerak
Bumi selalu memberiku pijakan
Pijakan kokoh namun rapuh

Ingin kutulis sebuah syair
Syair tentang perhelatan akbar
Perhelatan yang selalu dinanti setiap ruh

Sayangnya larik itu tak berima
Syair usang terlekang zaman
Dirusak, dibuang dan terkoyak

Perhelatan itu akan digelar
Tapi aku tak kunjung mendekati

Kembali syair itu kuambil
Kubaca dan kuresapi
Agar Ia menjadi rongga pada setiap ruang yang rapuh

Kugubah syair itu menjadi sebuah do’a
Do’a dilimbahan dosa
Bukanlah sebuah perngharapan tapi sebuah kenyataan
Kun Fa Ya Kun

0 komentar:

Posting Komentar