Pada saat akal berhenti bicara
Langit selalu memberiku hayalan
Hayalan tak berujung
Pada saat hati berhenti bergerak
Bumi selalu memberiku pijakan
Pijakan kokoh namun rapuh
Ingin kutulis sebuah syair
Syair tentang perhelatan akbar
Perhelatan yang selalu dinanti setiap ruh
Sayangnya larik itu tak berima
Syair usang terlekang zaman
Dirusak, dibuang dan terkoyak
Perhelatan itu akan digelar
Tapi aku tak kunjung mendekati
Kembali syair itu kuambil
Kubaca dan kuresapi
Agar Ia menjadi rongga pada setiap ruang yang rapuh
Kugubah syair itu menjadi sebuah do’a
Do’a dilimbahan dosa
Bukanlah sebuah perngharapan tapi sebuah kenyataan
Kun Fa Ya Kun
0 komentar:
Posting Komentar